Kamis, 26 Maret 2015

NIKAH - MENIKAH

Assalamu’alaikum wr.wb
Haaiii ukhti , lama saya tidak bersua lewat blog.

InsyaAllah kali ini saya akan posting tema menarik, tema yang menyita jutaan perhatian ;)))
Yap betul sekali, apalagi kalau bukan tentang MENIKAH .
Materi tema menikah ini berdasarkan referensi dari daurah atau kajian ilmu atau pengajian yang saya ikut, atau dengan kata lain ini adalah review dari beberapa daurah munakahat, jadi berdasarkan ilmu apa saja yang saya tangkap saya cerna saya mengerti dan saya catat. Maka mohon maaf bila banyak materi kurang berkenan, afwan ukhti fillah. Ini bukan dalam rangka pamer/ujub/riya’ atas sedikit ilmu yang saya catat, insyaAllah semoga dapat dijadikan wadah sharing tukar ilmu.

Siap membaca ukhti? inilah materi tentang NIKAH-MENIKAH  :))))

MENIKAH itu syariat atau tolak ukur atas kesempurnaan yang telah diberikan Allah Swt pada kita.
NIKAH itu mampu memunculkan ketenangan batin.
NIKAH itu syariat agung, maka proses menuju nikah perlu dijaga agar berkah, yaitu dengan jalan TA’ARUF bukan PACARAN.
Dan, NIKAH itu artinya fitrah (suci), yang mana menurut fiqh, MENIKAH itu sunnah Rasul, serta hukum dalam fiqh wanita, MENIKAH itu sunnah muakkad (bukan wajib)

QS. An-Nur:26
 (sumber: Google)

QS. Ar-Rum: 21
 (sumber: Google)


Tujuan pernikahan
1. menumbuhkan rasa tentram, tenang, dan sebagai sandaran = Sakinah
* laki-laki itu mendapat cobaan lewat pandang, sedangkan wanita mendapat cobaan lewat materi
2. ada kepedulian = Mawaddah
* dengan cara mengurangi sifat egois
3. ada kasih sayang = Warrahmah
*dengan saling memuji pasangan, dimana setiap mau memulai bicara awali dengan ‘Subhannallah wal hamdulillah’

Bagaimana cari jodoh terbaik? = YA, salat hajat dan salat istikharah :))
a. memantaskan diri
*caranya:
- aspek ruhiyah (kedekatan kita pada Allah)
- aspek psikis (atau dalam hal mental)
- kesiapan memberi nafkah
b. berusaha: dengan jalan yang halal yaitu proses TA’ARUF hingga halal dengan AKAD.
*bentuk usahanya:
- melalui teman dekat, sebab karakter seseorang akan diketahui dengan siapa dia berteman
- melalui perantara orang yang dipercaya, misal: ustad atau ustadzah
-berusaha sendiri
- do’a, dengan kekuatan do’a dapat membuat yang tidak mungkin jadi mungkin terjadi

Kriteria jodoh terbaik ?
- berdasarkan karakter (dengan cara menanyakan pada teman terdekatnya)
- secara lahiriah
* berdasarkan kegantengan/kecantikan (fisik/wajah)
* kondisi finansial (yang penting tetap berpendapatan, bukan hanya berpendapatan tetap)
* nasab / keturunan( keturunan orang baik dan mampu memiliki keturunan)
-secara batin (berdasarkan akidah, ibadah, dan perilakunya)

Cara menjadi ISIS (Istri Sholehah Idaman Suami) :
a. mentaati suami selama tidak melanggar Al-Qur’an dan As-Sunnah
b. menjaga kehormatan diri dan harta suami – misal: mulai tidak berboncengan dengan non muhrim
c. meninggalkan hal  yang tidak disukai pasangan – yang lalu biarlah berlalu, jangan ungkit masa lalu
d. menjadi partner suami – kebaikan istri akan menjadi ibadah
e. menggembirakan suami –dipandang menyenangkan, dipanggil mengiyakan, menurut


TAMBAHAN MATERI- Bagaimana dengan wanita karier/istri yang bekerja?
Dalam Islam, tidak pernah ada larangan bagi istri yang bekerja, yang terpenting suami mengizinkan dan ridho.
Hakekatnya setelah menikah suami dan istri memiliki kewajiban / tanggung jawab masing-masing.
Suami memiliki tanggung jawab atas dua, yaitu istri dan anak, maka wajib bagi suami untuk mencari nafkah. Sedangkan istri, bertanggung jawab atas dua juga, yaitu anak dan rumah, maka sunnah hukumnya bagi istri untuk bekerja.
Jikalau suami bekerja dan istri juga bekerja, maka diperlukan komunikasi dan kerjasama yang baik.

Dan syarat untuk istri yang bekerja/wanita karir:
- tidak boleh melanggar syariat (berdasarkan tempat kerja dan lingkungan kerja)
- tidak melanggar audit sosial (misal perempuan menjadi sopir truk dll, hal itu riskan)
- tetap menjaga syariat (tidak menjual harga diri dan tidak merendahkan martabat suami)

CATATAN KECIL :
- sholehberpasangan dengan sholehah
- menurut survei, wanitu itu 99% hidup sedangkan 1 % mati maka dia ‘hidup’ dan menggunakan perasaan. Sebaliknya, pria itu 1% hidup sedangkan 99% mati, maka dia ‘mati’ dan hanya menggunakan logika.

Referensi materi:
- daurah  munakahat LAZISBA
- pengajian rutin bulanan HS
- program CERITA HATI KOMPAS TV

Sekian ukhti fillah, materi tentang MENIKAH. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb