Rabu, 29 Februari 2012

MY MIND: FOTO - FOTOGRAFI - FOTOGRAFER

Foto, pasti semua orang menyukainya, termasuk aku
Mungkin, orang-orang hanya akan menyimpan foto-foto hasil jepretannya yang bagus saja.
Tapi kalau aku, akan menyimpan semua foto jepretanku. Mau itu jelek atau bagus.

"Bagiku, semua foto itu bagus. Sebab yang terpenting dalam foto adalah momen yang tertangkap oleh lensa kita bukan karena penilaian keindahan sekejap saja" - Annisa
 
Fotografi, ilmu baru yang sangat amat ingin aku pelajari bukan karena latah, bukan karena terbawa arus, atau bukan karena tren saat ini. I think i've passion in photograph :D

Fotografer, mungkin bukanlah cita-citaku sejak kecil, Tapi aku ingin menjadi fotografer yang mampu merekam dan menyimpannya dalam foto-foto sarat makna dan momen 

Sedikit hasil jepretanku, dengan berbekal kamera digital.
Insha Allah, jika ada rezeki aku ingin membeli kamera DSLR pertama ku sendiri.



 Keraton Jogja


 Taman depan Rektorat UNNES

  
  Taman depan Rektorat UNNES


 ADL (Atlantic Dreamland Salatiga)



 

Minggu, 26 Februari 2012

SAHABAT


Aku hanya ingin menuliskan kepingan kecil tentang arti sahabat yang aku dapat dari Mario Teguh

"Sahabat itu satu jiwa dalam dua tubuh" - Mario Teguh

Aku setuju itu, bagaimana dengan kamu ?
Aku harap iya :D






Jumat, 24 Februari 2012

MY MIND: Angin dan sehelai daun kering

Ada kalanya angin berhembus melewati pepohonan kemudian menjatuhkan daun-daun kering yang tinggal menunggu waktu.
Itulah aku, yang hanya sehelai daun kering dan kaulah anginnya.

Setiap saat setiap waktu, kau selalu berhembus melewatiku.
Sejak awal ku mengenalmu, aku langsung jatuh hati meskipun aku tahu suatu hari nanti kau akan gugurkan aku dari tangkai pohonku.
Namun, apapun resiko itu, meski sudah aku sadari dari awal ataupun harus terlambat aku menyadarinya, aku akan selalu mengagumi.

Namun, sepertinya tidak untukmu.
Bagimu, aku hanyalah daun kering biasa seperti daun kering lainnya yang selalu kau lewati, tak kau perhatikan dan akan jatuh suatu saat nanti.
Tak ada yang spesial dariku.

Akupun harus menyadarinya.
Aku ini hanyalah daun kering yang lemah, yang hanya mampu memandang tanpa bisa berbuat apa-apa, dan yang hanya mengagumimu tanpa balasan apapun darimu.
Namun, tetap apapun itu.
Meski kita berbeda kelas dan kasta, kau angin yang selalu leluasa sesuka hati berhembus kemanapun, sedangkan aku hanyalah sehelai daun kering yang akan tetap di tangkainya dan akan gugur suatu saat terkena hembusanmu.

AKU AKAN TETAP MENGAGUMIMU, ANGIN.





Kamis, 23 Februari 2012

Bersyukur itu HARUS!

Alhamdulilah, sejak kalender menampakkan tanggal 23 Februari, itu berarti 'lepi' (sebutan laptopku) berulang tahun dan untuk tahun 2012 dia berumur satu tahun. Semoga awet dan langgeng bareng aku terus ya 'lepi'. Terus sehat selalu dan ga rewel. Selain itu, ini amanah dari orang tua untuk investasi aku di masa mendatang, jadi Insha Allah aku akan menjaga amanah itu'

"Apapun itu, besar atau kecil bobotnya, bila itu sebuah amanah. Maka kau harus menjaga dan menjalankan amanah itu sepenuh hati dan bersungguh-sungguh"-Annisa

Sabtu, 18 Februari 2012

BERBAGI KISAH "My First Hijab Experience"

Hijabers Semarang bekerjasama dengan kak nia nurdiansyah (silahkan lihat blognya) membuat sebuah ajang menulis ""My First Hijab Experience". Alhamdulilah, saya juga mengikutinya dengan judul "Nasehat kakakku, ternyata hidayah-Nya".
Dapat juga dicek di @nia_nurdiansyah dan @HijabersSMG

Ajang menulis kisah berbagi pengalaman hijab ini memang menyuguhkan hadiah bagi pemenang, dan sebagai manusia biasa, saya pun berharap dapat memenangkan hadiah tersebut. Namun, arti sesungguhnya adalah bagaimana cara kita berbagi pengalaman dan kisah yang mampu menginspirasi serta mengingat sesama muslimah lainnya untuk segera menunaikan kewajiban dari Nya untuk menggunakan hijab.
Ayo Berhijab :D


"Berhijab bukanlah karena orang lain, karena mode, karena fashion, atau karena apapun. Dan berhijab bukanlah menunggu hidayah, menunggu saat menikah, menunggu saat menjadi seorang ibu, atau menunggu apapun.

Tapi, berhijablah karena Allah semata, bukan menunggu tapi menunaikan kewajiban sebagai seorang muslimah. Insha Allah, kita akan selalu di ridhoi-Nya" - Annisa Cahyaningtyas

Senin, 06 Februari 2012

Hidayah – Nya

Berjilbab? Pasti identik dengan kerudung lebar, terkesan tua, ketinggalan jaman (jadul), tidak modis, ribet dan jutaan ungkapan lainnya. Dulu aku pun berpikir seperti itu.
Alhamdulillah sekarang aku menggunakannya juga, aku berjilbab :)
Ternyata rasanya lain dan tidak sesuai dengan jutaan ungkapan negatif itu.
Menggunakan jilbab menimbulkan perasaan luar biasa nyaman, tenang, bahagia, dan penuh syukur.

Kisahku menggunakan jilbab ....
(Tepatnya Bulan Ramadhan 2 tahun yang lalu)
Dulu aku adalah gadis yang super duper tomboi. Suka olahraga, lebih banyak teman laki – laki, lebih sering memakai sneakers daripada flat shoes, baju gombrong dan segala pernik lainnya.
Saat di rumah ataupun aku lebih sering menggunakan kaos oblong, celana selutut, dan sandal jepit. Whay a boyish I am!
Padahal (alm) Kakak ku, Bagas Aulia Rahman, sering mengingatkanku. Kata dia yang aku ingat, “Dek, kalo keluar rumah mbok pake celana panjang jangan pendek gak enak kalo diliat orang”. Saat mendengar ucapannya aku hanya mengiyakan basa – basi, tidak mencamkan dengan sungguh – sungguh, dan aku anggap hanya nasehat biasa seperti masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Namun saat itu datang.
 Innalilahi wa ‘innalilahi ro’jiun, tepat tanggal 11 Oktober 2009 kakaku tercinta meninggal dunia dalam usia 19 tahun.
Segalanya terasa hancur, gelap, berhenti, dan seperti kiamat. Aku anggap seperti mimpi, tidak mungkin. Kakak ku meninggal dalam kecelakan motor di mana dia korban yang ditabrak oleh anak balapan liar.
Sejak kepergian kakak ku, nasehat dia dulu selalu tergiang di kepalaku. Aku merasa bahwa aku seorang muslimah di mana telah mendapat kewajiban dari Allah sejak lahir untuk menutup aurat (berjilbab). Maka tepat Bulan Ramadhan dua tahun lalu, aku memantapkan hati dan memutuskan dengan bacaan Bismillah, aku berjilbab :)
Saat  memakai jilbab, semua teman – temanku sempat tidak mengenaliku dan kaget. Namun setelahnya, Alhamdulilah mereka bilang aku cantik. Subhanallah, Maha Suci Allah.
Hari ke hari selalu kumantapkan hatiku untuk memakai jilbab dan ternyata berjilbab itu luar biasa :D













Minggu, 05 Februari 2012

MY MIND: NIKAH MUDA? SIAPA TAKUT :D

Menikah muda?
pasti akan menjadi topik buat para remaja yang lagi menemuh bangku kuliah dan bingung mau nerusin kerja ato kuliah lagi ato mungkin malah menikah. Dilema ini paling berat menimpa kaum hawa.
Alasan yang utama dalam menikah muda adalah menjalankan sunnah Rasul da menghindari zina.
Untuk alasan lain, banyak macamnya. Seperti, tidak ingin merepotkan orang tua lagi, ingin cepat menimang anak dan memberikan cucu, dan sebagainya.
Apapun alasan dan tujuannya, serahkan pada Allah SWT.
Jika kau bermimpi menikah muda, berusaha; berdo'a dan tawakkal kepada-Nya.
Insha Allah, mimpimu akan direngkuh oleh Allah SWT dan dikabulkan. AMIN :D




Sabtu, 04 Februari 2012

JOGJA!!!

ALHAMDULILLAH YAA, SESUATU BANGET (BANGET BANGET)

2 februari 2012, adalah tanggal terindah yang pernah ada dibumi ini.
Tepat tanggal cantik itu, aku berlibur dengan keluarga kedua ku (teman sekelas)ke JOGJA. Itulah saat yang  sangat menyenangkan dan berkesan :) 
Terima kasih buat temen JARKOM’10, khususnya Imana N. Anggreani a.k.a Imana (@imanaanggreani2), Satria K. Isnain a.k.a Iyak (@satriaiyak), Historida B. Septiawan a.k.a Histo (@OryHiz13), Prahareza Ardiansyah a.k.a Rere (@prahareza), Arsyad Dwiyankuntoko a.k.a Arsyad (@arsyadvin), dan Siti Rahayu a.k.a Siti (@seladasiti). Kalian semua hebat :D
Petualangan kami bermula yang seharusnya jam 6 tepat. Tapi, gagal total.
Iyak harus nyelesein ‘tugas negara-nya’ sebagai aktivis sampai jam setengah 7, jadi aku Imana Rere Histo Siti harus sabar menunggu. Habis itu, kami langsung meluncur untuk menjemput Arsyad, namun harus disertai kejadian salah lokasi. Arrrrggggh. Kapan nyampe jogjanya dong. Lalu,  akhirnya ketemu deh sama Arsyad, dan dia udah nunggu hampir satu jam. Sungguh kasian!
Dan tepat jam 7 kita benar-benar meluncur ke jogja. Dengan supir saudara Histo dan kami yang lain (6  sekawan) sebagai penumpang. Bismillah.
Perjalanan yang menyenangkan dengan selingan humor, paduan suara ‘paling indah’ dan kegiatan paling enak dibumi yaitu tidur. 
Ketika hendak mendekat ke daerah Magelang, suasana menjadi ‘semarak dan galau’ tentang mau kmana kita? Pilihan galau pun muncul, mau Borobudur atau pantai. Banyak suara mengatakan ke Borobudur karena terakhir kesana waktu SD (itu termasuk aku) jadi pengen kesana lagi untuk melihat keajaiban dunia itu. Sedangkan suara lainnya, pengen langsung ke pantai takut kesiangan katanya.
Setelah ‘masa penggalauan’ yang cukup alot diputuskan kita akan ke Borobudur. Namun sebelum menuju kesana, kami mencari tempat makan karena sangat amat kelaparan. Dan akhirnya di salah satu  belokan menuju Borobudur kami menemukan warung soto, bakso, dan mie ayam. Sumpah paket komplit banget. Waktu lagi makan, keputusan ke Borobudur pun mulai diurungkan sebab harga tiket yang cukup mahal sekitar Rp. 25000,- karena temanya liburan hemat jadi kami gajadi kesana. Dan akhirnya kenyang :D tapi sayangnya makanannya kurang lezat jadi hanya sebatas pengganjal perut.

Meskipun gajadi ke Borobudur, tapi amat sangat terhibur dengan pemandangan terindah yang disuguhkan di sepanjang jalan menuju kesana. Dan lewatlah kita melewati Borobudur, Iyak pun kecewa dan bergumam kesal. Hahahaha

Tapi, setelah itu kami menemukan Candi Mendut. Karena berlokasi di pinggir jalan, kami 
memutuskan untuk parkir di pinggir jalan dan berfoto dari luar candi agar hemat tiket masuk sebab berfoto dari luar pagar candi pun sudah lebih dari cukup.


  
 ki-ka: Rere, Iyak, Imana, Arsyad, Aku, Siti

  
ki-ka: Histo, Imana, Aku, Siti
ki-ka: Imana, Aku


Abis puas berfoto ria berlatar Candi Mendut, perjalananpun berlanjut dengan tujuan pantai.
Dengan bantuan sms dan telpon ke orang lain, kami pun tahu jalan menuju pantai. Monjali dan Taman Pelangi terlewati dalam perjalanan menuju Wonosari. Keadaan ‘genting’ pun terjadi saat mau memutuskan mau ke pantai mana. Pantai Baron, Kukup, Krakal atau Sundak? Dan jadilah kita ke Sundak.
Perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan pun kami lewati, hingga terjadilah kejadian paling tidak meng-enak-kan  juga kami alami yaitu kami ditilang. TIDAAAAAAKKKKKK
Ternyata saat pak sopir Histo akan menyalip mobil lain di marka lurus waktu belokan di depannya ada polisi, jadi ketahuan deh. Hehehehe
Perbincangan alot pun terjadi hingga ‘jalan Indonesia banget’ pun harus ditempuh. Perjalanan pun lanjut. Jalan panjang yang lurus, berliku, naik turun dan asri pun kami lalui. Sumpah, perjalanan ke Pantai Sundak jauh banget dan sepi dari jangkauan manusia, hingga kita harus berulang kali ketika bisa bertemu dengan orang. Dan 1,5 jam kemudian, samppailah kita. Alhamdulilah yaaaa
Masya Allah, Pantai Sundak indah bangeeeeetttt. Pasir, ombak, tebing, dan suasana syahdu pantai sangat  meneduhkan mata dan jiwa. Maen air, saling dorong ke pantai, berfoto, lempar-lemparan pasir, waaaahhhhhh menyenangkan. Setelah semua kebagian basah dan berganti baju. Perjalanan pun berlanjut.

Fyi, hari itu kami masuk gratis tapi membayar parkir untuk mobil Rp 5.000
Mobil kami tancap gas menuju tempat selanjutnya dengan pergantian sopir, Iyak. Saat sampai di kota Jogja sudah sore, kami memutuskan mencari mushola dan Iyak mau mampir Badger. Dan cerita menarik pun bermula.

Saat Iyak nyopir, kami kena lampu merah terus. Arrrrgggghhh, kesel banget.  Abis itu mutar-muter tanpa arah sampai nglewati UGM, UNY, UMY, dan kayaknya semua temppat di Jogja kali ya. Tapi, semua itu terbungkus menjadii manis karena selingan kejadian ‘buka jendela mobil’ dan nggodain orang di lampu lalu lintas, ketawa bareng, komentar tempat makan enak-enak di sepanjang jalan (laper berat),  marahin Iyak bareng karena bikin kita ga nyampe sampai muter balik banyak banget dan semua deh, kompliiiiiitttt.
Dan sampailah kita di daerah Gejayan,  kita shalat di masjid komplek.  Setelah itu mampir Badger dan meluncur tempat makan “Warung Pasta” daerah Gejayan.

Makanan di “Warung Pasta” ‘recommended’ banget, tapi ga buat Iyak soalnya pesenannya ga sesuai sama yang dia makan. Hahahahaha, pesennya porsi Large dan kayaknya yang dianter porsi Small dan dia harus bayar seharga Large. Sial banget sumpaaaaahhhhh. Hahahaha


Abis puas makan, main domino, ngetawain Iyak, foto-foto, dan tentunya bayar di kasir, perjalanan pun lanjut. Selanjutnya menuju Maloiboro. Hehehehe. It’s shopping time!!!
Nawar barang, mondar-mandir, ngeliat pernak-pernik, ngeliat pentas calung Jogja, dan belanja pun kami lewati di Malioboro. Selanjutnya, perjalanan menuju angkringan dan kopi joss.Karena masih disupirin Iyak, kami pun mutar-muter lagi. Sumpaaaaaahhh Iyaaaaak. Tapi, akhirnya sampai juga di angkringan. Kopi joss, nasii kucing dan gorengan, itulah pesenan kami.
Harumnya kopi, nyanyian pengamen, deru mobil berlalu lalang, dan pendukung suasana meriah lainnya menghiasi malam ‘tak terlupakan’ kami di Jogja.
Setelah puas dan sudah larut, maka kami memutuskan untuk pulang dengan pergantian supir biar ga nyasar atau muter-muter.
Sumpah, perjalanan kami menyenangkan lhooooo.
Adu balap jalanan sama Honda Jazz dan konser mini: panduan suara ‘terindah’ persembahan kami dengan bantuan iringan lagu Secondhand Serenade, Justin Bieber, Something About Lola, Avril Lavigne, Selena Gomes, Seringai, Koil, Ten2Five, dan banyak artis pendukung lainnya adalah komponen indah perjalanan pulang kami. Indah bangeeeet kaaan.
Sumpah, makasi banyak buat temen-temen dan khususnya JOGJA. Aku bakal kangen masa-masa ini. Harus sering maen bareng dan menggila bareng lagiiiiii.