Jumat, 24 Februari 2012

MY MIND: Angin dan sehelai daun kering

Ada kalanya angin berhembus melewati pepohonan kemudian menjatuhkan daun-daun kering yang tinggal menunggu waktu.
Itulah aku, yang hanya sehelai daun kering dan kaulah anginnya.

Setiap saat setiap waktu, kau selalu berhembus melewatiku.
Sejak awal ku mengenalmu, aku langsung jatuh hati meskipun aku tahu suatu hari nanti kau akan gugurkan aku dari tangkai pohonku.
Namun, apapun resiko itu, meski sudah aku sadari dari awal ataupun harus terlambat aku menyadarinya, aku akan selalu mengagumi.

Namun, sepertinya tidak untukmu.
Bagimu, aku hanyalah daun kering biasa seperti daun kering lainnya yang selalu kau lewati, tak kau perhatikan dan akan jatuh suatu saat nanti.
Tak ada yang spesial dariku.

Akupun harus menyadarinya.
Aku ini hanyalah daun kering yang lemah, yang hanya mampu memandang tanpa bisa berbuat apa-apa, dan yang hanya mengagumimu tanpa balasan apapun darimu.
Namun, tetap apapun itu.
Meski kita berbeda kelas dan kasta, kau angin yang selalu leluasa sesuka hati berhembus kemanapun, sedangkan aku hanyalah sehelai daun kering yang akan tetap di tangkainya dan akan gugur suatu saat terkena hembusanmu.

AKU AKAN TETAP MENGAGUMIMU, ANGIN.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar