Selasa, 31 Mei 2016

satu tahun dan lebih

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah Swt. Dan tahmid akan terus terucap.
Alhamdulilah sudah satu tahun dan lebih, saya berada di jakarta, bukan menetap, bukan tinggal atau apapun, hanya singgah.

Jujur, bukan cita-cita atau impian berada di Jakarta apalagi untuk bekerja, karena menurut saya, saya tidak cocok dengan Jakarta.
Definisi tentang Jakarta hanya silaturahmi dengan saudara yang tinggal di sana, titik. Definisi lain, Jakarta itu ibukota, macet, banjir, sibuk, dan lain hal yang tidak cocok dengan saya. Namun, rencana Allah menempatkan saya di sini, di Jakarta. Kota terbaik dimata-Nya untuk saya datangi-singgahi-dan tinggali (untuk sementara)

Allah ta’ala berfirman: (yang artinya)
“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah : 216)

Bukan benci dengan Jakarta, hanya kurang atau tidak cocok saja. Namun, disinilah saya sekarang, di ibukota, yaitu Jakarta.

Pertanyaan klasik selalu muncul, kenapa?
Dan saya hanya bisa menjawab, Allah memberikan rezeki saya di sini, dan saya bersyukur akan hal itu. Namun, jujur, sebenarnya saya tidak punya alasan pasti dari pertanyaan 'kenapa?' itu hingga sekarang. Yang pasti saya bersyukur saya di Jakarta.

Sebelum di Jakarta saya sudah mencoba dan berkelana. Satu tempat ke tempat lainnya. Jadi jangan khawatirkan saya, saya tidak apa-apa. Saya tidak kecewa ataupun merasa gagal, tempat-tempat itu saja yang belum beruntung atas kehadiran saya. Jadi, apakah pertanyaan 'kenapa?' itu terjawab. Semoga sudah.

Saya bekerja di perusahaan satelit televisi berlangganan di barat Jakarta. Alhamdulilah posisi saya linier dengan ilmu saya walaupun tidak seutuhnya.

BERSAMBUNG