Sabtu, 22 Oktober 2011

Aku, Kamu, dan Bau Tanah Basah itu

Saat butiran – butiaran air ciptaan-Nya turun dari langit yang sendu, akan banyak orang kan mengeluh. Itulah hujan, hanya berupa air namun efeknya pada manusia begitu luar biasa. 

Saat hujan turun membasahi, sebagian besar orang akan mengeluh, kesal, dan murung.
Sebab, saat hujan turun, orang – orang hanya dapat diam tak mampu pergi kemanapun sehingga merasa terbatas karena takut kehujanan dan menjadi basah. orang yang di jalan pun juga merasa kesal sebab menjadi basah kuyup. Jemuran – jemuran yang dinantipun menjadi basah kembali sehingga harus dicuci ulang. Itulah sederetan mengapa hujan dianggap musibah.

Dulu pun, aku juga merasa seperti sebagian orang itu, jika hujan turun berarti kesedihanpun datang. Namun, sekarang berbeda. Pandanganku berubah setelah aku memahami betul kenapa Allah menurunkan hujan.

Karena hujanlah, bumi menjadi begitu tenang hanya ada suara tetes hujan yang jatuh, rasanya tenang dan nyaman. 
Karena hujanlah, orang-orang akan berhenti beraktivitas dan beristirahat sejenak meskipun mereka tidak menyadarinya. 
Karena hujanlah, muncullah pelangi yang begitu dahsyat indahnya, mejikuhibiniu terpajang di langit, pemandangan yang begitu cantik dan mengaggumkan. dan karena hujanlah, aku dapat mencium bau tanah basah yang menyegarkan dan tahu kau juga menyukainya :D

Semua itu aku ketahui sejak hari itu. 
Saat kita berada dalam suatu ruangan kemudian turunlah hujan. Aku berada di sekeliling teman-temanku dan kau hanya duduk terpaku di sudut pintu hanya terpaku memandang hujan berjatuhan. 
Aku begitu senang saat kedatangan hujan datang. 
Lalu sejenak kuhirup nafas untuk sekedar mencium bau tanah basah dan ku mulai berkomentar, “wah harumnya !”, lalu celetukmu seakan mengomentarinya ”bau tanah basah saat hujan memang harum”. 
Aku tersadar, ternyata ada orang lain yang menyukainya dan mempunyai tradisi mencium bau tanah basah sama seperti dan orang itu KAMU.  
Waktu itu, bau tanah basah yang aku hirup menjadi semakin harum dan segar karena kau juga menyukainya. dan bagiku, bau tanah basah waktu itu  adalah bau tanah basah terharum dan tersegar yang pernah aku hirup. Terima kasih.

Selasa, 11 Oktober 2011

PERASAAN INI APA YA?

PERASAAN INI SUNGGUH …

Saat perasaan ini datang,  jantungku terpacu untuk berdebar dan berdetak milyaran kali lebih cepat dari biasanya seakan ingin lepas dari rongga dada ku hingga aliran darahku sangat tak terkendali dan aku tak tau kenapa.
apakah kau merasakan detak dan debar jantungku? aku berharap kau juga merasakannya.

Saat perasaan ini datang, mataku selalu berusaha mencuri pandang agar bisa beradu dengan tatapanmu ataupun berusaha mencari-cari sosokmu.
apakah kau melihat tatapanku? aku berharap kau juga menatapku.
Saat perasaan ini datang, tanganku selalu berusaha untuk menutupi wajahku ataupun gerakan lainnya  karena aku tersipu malu ketika akhirnya mampu melihat dan mendapati sosokmu.
apakah kau menyadari gerakan aneh tanganku? aku berharap kau juga menyadarinya.

Saat perasaan ini datang, tanpa diperintah wajahku selalu menyunggingkan senyuman atau tersenyum sendiri seperti layaknya orang gila tanpa tau alasannya ataupun wajahku yang memunculkan ekspresi bingung dan berpura-pura tidak melihatmu saat tanpa sengaja mataku dan matamu beradu dan berharap kau tidak tau bahwa aku sedang memperhatikanmu sedari tadi.
apakah kau memperhatikan wajahku? aku berharap kau juga memperhatikannya.

Saat perasaan ini datang, otak ku selalu berimajinasi hal-hal indah mengenai kau dan aku bagaimana bila kita bisa bersama.
apakah kau memikirkan seperti yang kupikirkan? aku berharap kau juga memikirkannya.
Saat perasaan ini datang, sungguh segalanya menjadi sangat berlebihan, membuncah, tak terkendali, luar biasa hingga aku tak mampu berkata-kata ataupun melakukan sesuatu seperti dunia ku hanya terisi segala tentangmu dan entah mengapa meski begitu aku merasa sangat tenang dan senang :)

Apa nama perasaan ini? Jatuh cinta kah? Kagum kah? atau Apa tolong berikan jawaban padaku? Saat kulihat tengkukmu itu, wajahku tersipu malu, perasaan membuncah senang dan hati menjadi  kacau.

Tolong hambaMu, ya Allah?