Mungkin, orang-orang hanya akan menyimpan foto-foto hasil jepretannya yang bagus saja.
Tapi kalau aku, akan menyimpan semua foto jepretanku. Mau itu jelek atau bagus.
"Bagiku, semua foto itu bagus. Sebab yang terpenting dalam foto adalah momen yang tertangkap oleh lensa kita bukan karena penilaian keindahan sekejap saja" - Annisa
Fotografi, ilmu baru yang sangat amat ingin aku pelajari bukan karena latah, bukan karena terbawa arus, atau bukan karena tren saat ini. I think i've passion in photograph :D
Fotografer, mungkin bukanlah cita-citaku sejak kecil, Tapi aku ingin menjadi fotografer yang mampu merekam dan menyimpannya dalam foto-foto sarat makna dan momen
Sedikit hasil jepretanku, dengan berbekal kamera digital.
Insha Allah, jika ada rezeki aku ingin membeli kamera DSLR pertama ku sendiri.
Ada
kalanya angin berhembus melewati pepohonan kemudian menjatuhkan daun-daun
kering yang tinggal menunggu waktu.
Itulah aku, yang hanya sehelai daun kering dan kaulah
anginnya.
Setiap saat setiap waktu, kau selalu berhembus melewatiku.
Sejak awal ku mengenalmu, aku langsung jatuh hati meskipun
aku tahu suatu hari nanti kau akan gugurkan aku dari tangkai pohonku.
Namun, apapun resiko itu, meski sudah aku sadari dari awal
ataupun harus terlambat aku menyadarinya, aku akan selalu mengagumi.
Namun, sepertinya tidak untukmu.
Bagimu, aku hanyalah daun kering biasa seperti daun kering
lainnya yang selalu kau lewati, tak kau perhatikan dan akan jatuh suatu saat
nanti.
Tak ada yang spesial dariku.
Akupun harus menyadarinya.
Aku ini hanyalah daun kering yang lemah, yang hanya mampu
memandang tanpa bisa berbuat apa-apa, dan yang hanya mengagumimu tanpa balasan
apapun darimu.
Namun, tetap apapun itu.
Meski kita berbeda kelas dan kasta, kau angin yang selalu leluasa
sesuka hati berhembus kemanapun, sedangkan aku hanyalah sehelai daun kering
yang akan tetap di tangkainya dan akan gugur suatu saat terkena hembusanmu.
Alhamdulilah, sejak kalender menampakkan tanggal 23 Februari, itu berarti 'lepi' (sebutan laptopku) berulang tahun dan untuk tahun 2012 dia berumur satu tahun. Semoga awet dan langgeng bareng aku terus ya 'lepi'. Terus sehat selalu dan ga rewel. Selain itu, ini amanah dari orang tua untuk investasi aku di masa mendatang, jadi Insha Allah aku akan menjaga amanah itu'
"Apapun itu, besar atau kecil bobotnya, bila itu sebuah amanah. Maka kau harus menjaga dan menjalankan amanah itu sepenuh hati dan bersungguh-sungguh"-Annisa
Hijabers Semarang bekerjasama dengan kak nia nurdiansyah (silahkan lihat blognya) membuat sebuah ajang menulis ""My First Hijab Experience". Alhamdulilah, saya juga mengikutinya dengan judul "Nasehat kakakku, ternyata hidayah-Nya".
Dapat juga dicek di @nia_nurdiansyah dan @HijabersSMG
Ajang menulis kisah berbagi pengalaman hijab ini memang menyuguhkan hadiah bagi pemenang, dan sebagai manusia biasa, saya pun berharap dapat memenangkan hadiah tersebut. Namun, arti sesungguhnya adalah bagaimana cara kita berbagi pengalaman dan kisah yang mampu menginspirasi serta mengingat sesama muslimah lainnya untuk segera menunaikan kewajiban dari Nya untuk menggunakan hijab.
Ayo Berhijab :D
"Berhijab bukanlah karena orang lain, karena mode, karena
fashion, atau karena apapun. Dan berhijab bukanlah menunggu hidayah, menunggu saat
menikah, menunggu saat menjadi seorang ibu, atau menunggu apapun.
Tapi, berhijablah karena Allah semata, bukan menunggu tapi
menunaikan kewajiban sebagai seorang muslimah. Insha Allah, kita akan selalu di
ridhoi-Nya" - Annisa Cahyaningtyas
Berjilbab? Pasti identik dengan kerudung lebar, terkesan
tua, ketinggalan jaman (jadul), tidak modis, ribet dan jutaan ungkapan lainnya.
Dulu aku pun berpikir seperti itu.
Alhamdulillah sekarang aku menggunakannya juga, aku
berjilbab :)
Ternyata rasanya lain dan tidak sesuai dengan jutaan
ungkapan negatif itu.
Menggunakan jilbab menimbulkan perasaan luar biasa nyaman,
tenang, bahagia, dan penuh syukur.
Kisahku menggunakan jilbab ....
(Tepatnya Bulan Ramadhan 2 tahun yang lalu)
Dulu aku adalah gadis yang super duper tomboi. Suka
olahraga, lebih banyak teman laki – laki, lebih sering memakai sneakers
daripada flat shoes, baju gombrong dan segala pernik lainnya.
Saat di rumah ataupun aku lebih sering menggunakan kaos
oblong, celana selutut, dan sandal jepit. Whay a boyish I am!
Padahal (alm) Kakak ku, Bagas Aulia Rahman, sering
mengingatkanku. Kata dia yang aku ingat, “Dek, kalo keluar rumah mbok pake
celana panjang jangan pendek gak enak kalo diliat orang”. Saat mendengar ucapannya
aku hanya mengiyakan basa – basi, tidak mencamkan dengan sungguh – sungguh, dan
aku anggap hanya nasehat biasa seperti masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Namun saat itu datang.
Innalilahi wa
‘innalilahi ro’jiun, tepat tanggal 11 Oktober 2009 kakaku tercinta meninggal
dunia dalam usia 19 tahun.
Segalanya terasa hancur, gelap, berhenti, dan seperti
kiamat. Aku anggap seperti mimpi, tidak mungkin. Kakak ku meninggal dalam
kecelakan motor di mana dia korban yang ditabrak oleh anak balapan liar.
Sejak kepergian kakak ku, nasehat dia dulu selalu tergiang
di kepalaku. Aku merasa bahwa aku seorang muslimah di mana telah mendapat
kewajiban dari Allah sejak lahir untuk menutup aurat (berjilbab). Maka tepat
Bulan Ramadhan dua tahun lalu, aku memantapkan hati dan memutuskan dengan
bacaan Bismillah, aku berjilbab :)
Saat memakai
jilbab, semua teman – temanku sempat tidak mengenaliku dan kaget. Namun
setelahnya, Alhamdulilah mereka bilang aku cantik. Subhanallah, Maha Suci
Allah.
Hari ke hari selalu kumantapkan hatiku untuk memakai
jilbab dan ternyata berjilbab itu luar biasa :D
pasti akan menjadi topik buat para remaja yang lagi menemuh bangku kuliah dan bingung mau nerusin kerja ato kuliah lagi ato mungkin malah menikah. Dilema ini paling berat menimpa kaum hawa.
Alasan yang utama dalam menikah muda adalah menjalankan sunnah Rasul da menghindari zina.
Untuk alasan lain, banyak macamnya. Seperti, tidak ingin merepotkan orang tua lagi, ingin cepat menimang anak dan memberikan cucu, dan sebagainya.
Apapun alasan dan tujuannya, serahkan pada Allah SWT.
Jika kau bermimpi menikah muda, berusaha; berdo'a dan tawakkal kepada-Nya.
Insha Allah, mimpimu akan direngkuh oleh Allah SWT dan dikabulkan. AMIN :D
2 februari 2012, adalah tanggal terindah yang
pernah ada dibumi ini.
Tepat tanggal cantik itu, aku berlibur dengan
keluarga kedua ku (teman sekelas)ke JOGJA. Itulah saat yang sangat menyenangkan dan berkesan :)
Terima kasih buat temen JARKOM’10, khususnya
Imana N. Anggreani a.k.a Imana (@imanaanggreani2), Satria K. Isnain a.k.a Iyak
(@satriaiyak), Historida B. Septiawan a.k.a Histo (@OryHiz13), Prahareza
Ardiansyah a.k.a Rere (@prahareza), Arsyad Dwiyankuntoko a.k.a Arsyad
(@arsyadvin), dan Siti Rahayu a.k.a Siti (@seladasiti). Kalian semua hebat :D
Petualangan kami bermula yang seharusnya jam 6
tepat. Tapi, gagal total.
Iyak harus nyelesein ‘tugas negara-nya’
sebagai aktivis sampai jam setengah 7, jadi aku Imana Rere Histo Siti harus
sabar menunggu. Habis itu, kami langsung meluncur untuk menjemput Arsyad, namun
harus disertai kejadian salah lokasi. Arrrrggggh. Kapan nyampe jogjanya dong. Lalu,
akhirnya ketemu deh sama Arsyad, dan dia udah nunggu hampir satu jam.
Sungguh kasian!
Dan tepat jam 7 kita benar-benar meluncur ke
jogja. Dengan supir saudara Histo dan kami yang lain (6 sekawan) sebagai penumpang. Bismillah.
Perjalanan yang menyenangkan dengan selingan
humor, paduan suara ‘paling indah’ dan kegiatan paling enak dibumi yaitu tidur.
Ketika hendak mendekat ke daerah Magelang,
suasana menjadi ‘semarak dan galau’ tentang mau kmana kita? Pilihan galau pun
muncul, mau Borobudur atau pantai. Banyak suara mengatakan ke Borobudur karena
terakhir kesana waktu SD (itu termasuk aku) jadi pengen kesana lagi untuk
melihat keajaiban dunia itu. Sedangkan suara lainnya, pengen langsung ke pantai
takut kesiangan katanya.
Setelah ‘masa penggalauan’ yang cukup alot
diputuskan kita akan ke Borobudur. Namun sebelum menuju kesana, kami mencari
tempat makan karena sangat amat kelaparan. Dan akhirnya di salah satu belokan menuju Borobudur kami menemukan
warung soto, bakso, dan mie ayam. Sumpah paket komplit banget. Waktu lagi
makan, keputusan ke Borobudur pun mulai diurungkan sebab harga tiket yang cukup
mahal sekitar Rp. 25000,- karena temanya liburan hemat jadi kami gajadi kesana.
Dan akhirnya kenyang :D tapi sayangnya makanannya kurang lezat
jadi hanya sebatas pengganjal perut.
Meskipun gajadi ke Borobudur, tapi amat sangat
terhibur dengan pemandangan terindah yang disuguhkan di sepanjang jalan menuju
kesana. Dan lewatlah kita melewati Borobudur, Iyak pun kecewa dan bergumam
kesal. Hahahaha
Tapi, setelah itu kami menemukan Candi Mendut.
Karena berlokasi di pinggir jalan, kami
memutuskan untuk parkir di pinggir
jalan dan berfoto dari luar candi agar hemat tiket masuk sebab berfoto dari
luar pagar candi pun sudah lebih dari cukup.
ki-ka: Rere, Iyak, Imana, Arsyad, Aku, Siti
ki-ka: Histo, Imana, Aku, Siti
ki-ka: Imana, Aku
Abis puas berfoto ria berlatar Candi Mendut,
perjalananpun berlanjut dengan tujuan pantai.
Dengan bantuan sms dan telpon ke orang lain,
kami pun tahu jalan menuju pantai. Monjali dan Taman Pelangi terlewati dalam
perjalanan menuju Wonosari. Keadaan ‘genting’ pun terjadi saat mau memutuskan
mau ke pantai mana. Pantai Baron, Kukup, Krakal atau Sundak? Dan jadilah kita
ke Sundak.
Perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan pun
kami lewati, hingga terjadilah kejadian paling tidak meng-enak-kan juga kami alami yaitu kami ditilang.
TIDAAAAAAKKKKKK
Ternyata saat pak sopir Histo akan menyalip mobil
lain di marka lurus waktu belokan di depannya ada polisi, jadi ketahuan deh.
Hehehehe
Perbincangan alot pun terjadi hingga ‘jalan
Indonesia banget’ pun harus ditempuh. Perjalanan pun lanjut. Jalan panjang yang
lurus, berliku, naik turun dan asri pun kami lalui. Sumpah, perjalanan ke
Pantai Sundak jauh banget dan sepi dari jangkauan manusia, hingga kita harus
berulang kali ketika bisa bertemu dengan orang. Dan 1,5 jam kemudian,
samppailah kita. Alhamdulilah yaaaa
Masya Allah, Pantai Sundak indah bangeeeeetttt.
Pasir, ombak, tebing, dan suasana syahdu pantai sangat meneduhkan mata dan jiwa.Maen air, saling dorong ke pantai, berfoto,
lempar-lemparan pasir, waaaahhhhhh menyenangkan. Setelah semua kebagian basah
dan berganti baju. Perjalanan pun berlanjut.
Fyi, hari itu kami masuk gratis tapi membayar
parkir untuk mobil Rp 5.000
Mobil kami tancap gas menuju tempat
selanjutnya dengan pergantian sopir, Iyak. Saat sampai di kota Jogja sudah sore, kami
memutuskan mencari mushola dan Iyak mau mampir Badger. Dan cerita menarik pun
bermula.
Saat Iyak nyopir, kami kena lampu merah terus.
Arrrrgggghhh, kesel banget. Abis itu
mutar-muter tanpa arah sampai nglewati UGM, UNY, UMY, dan kayaknya semua
temppat di Jogja kali ya. Tapi, semua itu terbungkus menjadii manis karena
selingan kejadian ‘buka jendela mobil’ dan nggodain orang di lampu lalu lintas,
ketawa bareng, komentar tempat makan enak-enak di sepanjang jalan (laper
berat), marahin Iyak bareng karena bikin
kita ga nyampe sampai muter balik banyak banget dan semua deh, kompliiiiiitttt.
Dan sampailah kita di daerah Gejayan, kita shalat di masjid komplek. Setelah itu mampir Badger dan meluncur tempat
makan “Warung Pasta” daerah Gejayan.
Makanan di “Warung Pasta” ‘recommended’
banget, tapi ga buat Iyak soalnya pesenannya ga sesuai sama yang dia makan.
Hahahahaha, pesennya porsi Large dan kayaknya yang dianter porsi Small dan dia
harus bayar seharga Large. Sial banget sumpaaaaahhhhh. Hahahaha
Abis puas makan, main domino, ngetawain Iyak,
foto-foto, dan tentunya bayar di kasir, perjalanan pun lanjut. Selanjutnya menuju Maloiboro. Hehehehe. It’s
shopping time!!!
Nawar barang, mondar-mandir, ngeliat
pernak-pernik, ngeliat pentas calung Jogja, dan belanja pun kami lewati di
Malioboro. Selanjutnya, perjalanan menuju angkringan dan kopi joss.Karena masih disupirin Iyak, kami pun
mutar-muter lagi. Sumpaaaaaahhh Iyaaaaak. Tapi, akhirnya sampai juga di
angkringan. Kopi joss, nasii kucing dan gorengan, itulah pesenan kami.
Harumnya kopi, nyanyian pengamen, deru mobil
berlalu lalang, dan pendukung suasana meriah lainnya menghiasi malam ‘tak
terlupakan’ kami di Jogja.
Setelah puas dan sudah larut, maka kami
memutuskan untuk pulang dengan pergantian supir biar ga nyasar atau
muter-muter.
Sumpah, perjalanan kami menyenangkan lhooooo.
Adu balap jalanan sama Honda Jazz dan konser
mini: panduan suara ‘terindah’ persembahan kami dengan bantuan iringan lagu
Secondhand Serenade, Justin Bieber, Something About Lola, Avril Lavigne, Selena
Gomes, Seringai, Koil, Ten2Five, dan banyak artis pendukung lainnya adalah
komponen indah perjalanan pulang kami. Indah bangeeeet kaaan.
Sumpah, makasi banyak buat temen-temen dan
khususnya JOGJA. Aku bakal kangen masa-masa ini. Harus sering maen bareng dan
menggila bareng lagiiiiii.