Kamis, 25 Agustus 2016

Muda, Kaya, dan Berbahaya (repost)

as-tri

. . .

Kemudian saya teringat tulisan Ayu Utami, di buku Parasit Lajang entah eks Parasit Lajang. Dimana wanita Jepang di atas umur 21 tahun telah hidup mandiri. Mereka yang berpenghasilan dan masih bersama orangtua, itulah parasit. Intinya kurang lebih seperti itu.

Saya juga ingat, Ustad Salim A Fillah pun mengatakan, wanita masih tetap menjadi tanggungan ayahnya selama belum menikah. “Berbeda dengan laki-laki atau ikhwan, sejak baligh itu tidak lagi jadi tanggungan orangtua. Makanya saya sejak SMA sudah tidak meminta uang jajan, tapi kalau dikasih ya diterima saja, karena menerima artinya menyenangkan orangtua,”.

Jadi salah siapa? Salah industri raksasa yang menjadikan generasi ini makin hedon? Atau salah pergaulan alias lingkungan yang mendorong ke gaya hidup gemilang ini? Atau malah, diri sendiri yang tak bisa membatasi?

Kita tidak pernah tahu. Sebab ada banyak yang harus ditilik. Sederhana saja, bagi saya, keurbanan tersebut adalah simbol belum matangnya sosok.

*mengingatkan pada diri sendiri, hidup mandiri. bukan karena kata orang ini itu, bukan karena pandangan orang ini itu, tapi untuk diri sendiri dan keluarga. parasit dan sebutan lainnya hanya akan selesai di ujung lidah orang lain, dan kenyataanya hidup kita akan (harus) tetap berjalan. hiduplah mandiri untuk masa depanmu terkhusus orang tuamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar