Rabu, 29 Juni 2016

Embara bulan Ramadhan 1437 H #17 : QS. Saba' (Kaum Saba')

Surah QS. Saba' (Kaum Saba'). Surah ke-34. 54 ayat. Makkiyah

Terjemah Surah Saba'Ayat 31-33

Ayat 31-33: Berlepasnya orang-orang yang sombong dari orang-orang yang lemah yang mengikuti mereka, bagaimana mereka saling cela-mencela, dan bahwa tempat kembali masing-masing mereka adalah ke neraka.

31. [1]Dan orang-orang kafir berkata, "Kami tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya[2].” Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah[3] berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri[4], "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang mukmin[5].”

32. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah[6], "Kamikah yang telah menghalangimu untuk memperoleh petunjuk setelah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak!) Sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berbuat dosa.”

33. Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "(Tidak!) Sebenarnya tipu daya(mu) pada waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami agar kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya[7].” Mereka menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab[8]. Dan Kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir[9]. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan[10].

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tafsir Surah Saba' Ayat 31-33
[1] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan bahwa hari yang telah ditentukan untuk orang-orang yang mendustakan azab pasti akan datang ketika sudah tiba waktunya, maka di sini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan mereka pada hari itu, bahwa jika kita melihat keadaan mereka ketika dihadapkan kepada Tuhan mereka, pengikut dan pemimpin berkumpul bersama, tentu kita akan melihat perkara yang mengerikan, di mana antara mereka saling melempar kesalahan kepada yang lain.

[2] Seperti kitab Taurat dan Injil yang menunjukkan kepada kebangkitan karena pengingkaran mereka kepadanya.

[3] Yaitu para pengikut.

[4] Yaitu para pemimpin.

[5] Yakni kalau bukan karena kamu menghalangi kami dari keimanan dan menghiasi kekafiran kepada kami lalu kami ikuti kamu. Maksud kata-kata mereka ini adalah agar azab itu ditimpakan kepada mereka para pemimpin mereka, tidak kepada selain mereka.

[6] Meminta agar mereka mengerti sambil memberitahukan, bahwa semuanya sama-sama salah.

[7] Yakni bahkan yang membuat kami seperti ini adalah makar kamu di malam dan siang hari karena kamu menghias kekafiran kepada kami di malam dan siang hari serta mengajak kami kepadanya, dan kamu katakan, bahwa yang demikian adalah benar, kamu cacatkan yang sesungguhnya benar, memperburuknya dan mengatakan bahwa ia adalah batil. Makarmu senantiasa kamu lancarkan kepada kami sehingga kami tersesat dan terfitnah.

Pelemparan kesalahan itu pun tidak berfaedah apa-apa selain membuat mereka saling berlepas diri dan menambah penyesalan semata sebagaimana pada lanjutan ayatnya.

[8] Perdebatan antara mereka yang dilakukan untuk menyelamatkan diri dari azab pun selesai dan mereka pun tahu bahwa mereka telah berbuat zalim dan pantas mendapat azab, maka masing-masing dari mereka menyesal dan berangan-angan bahwa mereka dahulu di atas kebenaran serta meninggalkan kebatilan yang membuat mereka sampai kepada azab itu. Mereka sembunyikan penyesalan itu dalam hati mereka karena takut terbongkarnya aib jika mengakuinya, demikian pula mereka tetap tidak mengakuinya pada saat berada di sebagian tempat perhentian pada hari Kiamat. Akan tetapi, ketika mereka masuk ke dalam neraka, mereka tampakkan penyesalan itu. Mereka berkata, “Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. -- Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” ( Terj. Al Mulk: 10-11)

[9] Mereka dibelenggu sebagaimana orang yang dipenjara dibelenggu, di mana dia akan dihinakan dalam penjara itu. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, sambil diseret,-- Ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,” (Terj. Al Mu’min: 71-72) Nas’alullahas salaamah wal ‘aafiyah fiddunyaa wal aakhirah.

[10] Berupa kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan.

(sumber: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-saba-ayat-31-45.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar