Kamis, 23 Juni 2016

Hikmah Embara Ramadhan 1437 H #15 : QS. As-Sajdah

As-Sajdah memiliki keistimewaan melalui ayatnya, jika bertemu ayat sajdah saat membaca Al-Qur'an kita diminta untuk sujud tilawah.
Ayat sajadah di dalam Al Qur’an terdapat pada 15 tempat. Sepuluh tempat disepakati. Empat tempat masih dipersilisihkan, namun terdapat hadits shahih yang menjelaskan hal ini. Satu tempat adalah berdasarkan hadits, namun tidak sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi sebagian melakukan sujud tatkala bertemu dengan ayat tersebut.

Sepuluh ayat yang disepakati sebagai ayat sajadah : QS.Al-A’rof ayat 206;QS.Ar- Ro’du ayat 15;QS.An Nahl ayat 49-50;QS.Al Isro’ ayat 107-109;QS.Maryam ayat 58; QS.Al Hajj ayat 18;QS.Al Furqon ayat 60;QS.An Naml ayat 25-26;QS.As Sajdah ayat 15;QS. Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama), QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah)

Hukum Sujud Tilawah Ditujukan pada Siapa Saja?
[Pertama] Sujud tilawah ditujukan untuk orang yang membaca Al Qur’an dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama, baik ayat sajadah dibaca di dalam shalat ataupun di luar shalat.
[Kedua] Lalu bagaimana untuk orang yang mendengar bacaan Qur’an dan di sana terdapat ayat sajadah?
Sumber: https://rumaysho.com/1052-panduan-sujud-tilawah-3-ayat-ayat-sajadah.html

Bacaan ketika sujud tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat. Ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud di antaranya:

(1)Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca: “Subhaana robbiyal a’laa”. Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. (HR. Muslim no. 772).
(2)Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ketika ruku’ dan sujud:“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku. (HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484).
(3)Dari ‘Ali bin Abi Tholib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud membaca: “Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”. Artinya: Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta. (HR. Muslim no. 771).
Sumber: https://www.islampos.com/sujud-tilawah-dan-ayat-sajdah-79382/

Dan dari Surah Sajdah yang berarti juga sujud (sesuai dengan anjuran sujud tilawahnya), saya akan menuliskan hikmah tentang Syafaat.(Lihat ayat 4) (untuk lebih jelas silakan baca terjemahan dan tafsir QS. As-Sajdah yaa)(cek terj.1)

Syafaat yaitu Untuk menghindarkan azab-Nya ketika datang. Syafaat juga berarti pertolongan yang diberikan Rasul (orang-orang tertentu) untuk meringankan azab atau beban seseorang di akhirat.

Mohon cerna kembali ya kata-kata definisi dari syafaat, 'untuk meringankan azab atau beban seseorang di akhirat' dan hanya diberikan oleh 'Rasul (orang-orang tertentu)'. Sudah mengerti maksud saya?

Berikut ada penggalan prakata yang sering kita dengar,
"Segala Puji Bagi Alloh Tuhan Semesta alam yang telah memberikan kita suatu kenikmatan sehingga melalui acara ini kita bisa berkumpul bersama dengan anugrah dan pertolongan-Nya dan jika saja Tuhan tidak memberikan kenikmatan kepada kita yakni kita tak bisa membentuk acara ini.

Tak lupa, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman jahiliyah kezaman terang benderang seperti sekarang ini, tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga kepada kita semua di berikan syafa'atnya hingga yaumil akhir (besok dihari Akhir)".

Kita pasti menyadarinya dan bahkan sering mendengar bahwa terdapat kata syafaat, selalu!pasti ada! Tapi kita hanya membuat hal tersebut sebagai kebiasaan atau hal biasa namun tidak kita resapi, padahal itu hal yang luar biasa.

Bila kita meyakini rukun Iman, Iman kepada hari Kiamat (ke-6), kita pasti yakin bahwa setelah adanya kematian,lalu terdengar tiupan sangkakala, maka saat itulah hari Kiamat (Yaumul Qiyamah) itu tiba. Dan saat hari Akhir, hari demi hari akan kita lewati hingga hari perhitungan (Yaumul Hisab) itu tiba, itulah saatnya semua amal baik dan buruk kita yang sudah dicatat akan ditimbang dan segera kita akan mendapat balasan, apakah surga (penuh dengan nikmat balasan atas kebajikan kita) atau neraka (penuh dengan kepedihan balasan atas keburukan kita/azab).

Sering terdengar di ceramah-ceramah, sering terbaca di berbagai media, dan banyak sumber, bahwa saat di akhirat tidak ada satupun yang dapat menolong kita kecuali atas kehendak Allah, kita mau bertobat pun tidak akan diterima, namun salah satu pertolongan itu adalah syafaat. Jadi jangan anggap remeh.

Teruslah berbuat kebaikan. Teruslah menghaturkan Shalawat dan salam untuk junjungan kita. Teruslah memohon syafaat, agar kita dan keluarga dan saudara muslimin/muslimat lainnya selamat dari azab-siksa api neraka, dan dapat dikumpulkan di surgaNya. Aamiin Ya Rabb.

Ditulis oleh Annisa Cahyaningtyas di Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar