Surah Ar-Ruum identik dengan nuansa pernikahan dan atau walimah. Namun kali ini, hikmah yang akan saya tuliskan adalah manusia 'hangat-hangat tahi ayam'.(Lihat ayat 33-36)(untuk lebih jelas silakan baca terjemahan dan tafsir QS. Ar-Ruum yaa)(cek terj.1)
Peribahasa berbunyi 'Hangat-hangat tahi ayam', yang artinya 'Tidak serius atau tidak bersungguh-sungguh terhadap sesuatu hal'. Dan manusia 'hangat-hangat tahi ayam' berarti manusia yang tidak serius dan atau tidak bersungguh-sungguh dalam hal ini mengenai ibadah.
Terkadang ingin mengelak bahwa manusia itu hangat-hangat tahi ayam atau tidak serius atas sesuatu hal, namun kenyataannya memang begitu. Kita sebagai manusia (skaligus pengingat untuk pribadi) memang tidak serius juga tidak sungguh-sungguh terutama dalam ibadah. Sehari menjadi sangat taat dan khusyuk, sehari kemudian bolong mungkin bisa lebih cepat dari jangka waktu sehari, bisa saja satu jam inget Allah, satu jam kemudian lalai. Astaghfirullah hal adzim, Aku mohon ampun kepada Allah.
Apalagi bertepatan saat bulan suci Ramadhan ini. Dalam sebulan ini (mungkin bisa juga kurang dari sebulan), manusia khususnya umat Islam berubah menjadi alim, kemudian setelah selesai Ramadhan akan kembali seperti semula, menjadi lalai-bolong ibadah juga iman-dan lainnya.
Saat diberikan ujian/bahaya/musibah, seolah kita ini paling kasihan-menyedihkan-sengsara. Lalu segeralah kita mengingat Allah, memohon ampunanNya dan meminta jalan keluar/pertolongan dariNya. Namun seketika kita diberikan nikmat dariNya, kita ingkar-lupa-lalai bahkan bersenang-senang hingga lupa padaNya, barang sedikitpun untuk bersyukurpun lupa. Astaghfirullah hal adzim, Aku mohon ampun kepada Allah.
Mari teman kita berubah. Berubah menjadi serius. Berubah menjadi fokus. Berubah menjadi bersungguh-sungguh, dalam segala hal. Namun yang paling utama, kita harus serius-fokus-dan sungguh-sungguh mengingatNya serta beribadah padaNya.
Ditulis oleh Annisa Cahyaningtyas di Jakarta
Peribahasa berbunyi 'Hangat-hangat tahi ayam', yang artinya 'Tidak serius atau tidak bersungguh-sungguh terhadap sesuatu hal'. Dan manusia 'hangat-hangat tahi ayam' berarti manusia yang tidak serius dan atau tidak bersungguh-sungguh dalam hal ini mengenai ibadah.
Terkadang ingin mengelak bahwa manusia itu hangat-hangat tahi ayam atau tidak serius atas sesuatu hal, namun kenyataannya memang begitu. Kita sebagai manusia (skaligus pengingat untuk pribadi) memang tidak serius juga tidak sungguh-sungguh terutama dalam ibadah. Sehari menjadi sangat taat dan khusyuk, sehari kemudian bolong mungkin bisa lebih cepat dari jangka waktu sehari, bisa saja satu jam inget Allah, satu jam kemudian lalai. Astaghfirullah hal adzim, Aku mohon ampun kepada Allah.
Apalagi bertepatan saat bulan suci Ramadhan ini. Dalam sebulan ini (mungkin bisa juga kurang dari sebulan), manusia khususnya umat Islam berubah menjadi alim, kemudian setelah selesai Ramadhan akan kembali seperti semula, menjadi lalai-bolong ibadah juga iman-dan lainnya.
Saat diberikan ujian/bahaya/musibah, seolah kita ini paling kasihan-menyedihkan-sengsara. Lalu segeralah kita mengingat Allah, memohon ampunanNya dan meminta jalan keluar/pertolongan dariNya. Namun seketika kita diberikan nikmat dariNya, kita ingkar-lupa-lalai bahkan bersenang-senang hingga lupa padaNya, barang sedikitpun untuk bersyukurpun lupa. Astaghfirullah hal adzim, Aku mohon ampun kepada Allah.
Mari teman kita berubah. Berubah menjadi serius. Berubah menjadi fokus. Berubah menjadi bersungguh-sungguh, dalam segala hal. Namun yang paling utama, kita harus serius-fokus-dan sungguh-sungguh mengingatNya serta beribadah padaNya.
Ditulis oleh Annisa Cahyaningtyas di Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar